Salah satu yang menjadi ilham dalam kehidupan pribadi dan sosial saya, adalah penggalan dari pesan ayat suci Al-Qur’an, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” [Qs. Al Ankabut: 69]. Itulah yang menginspirasi saya untuk berbuat lebih gigih dalam mencari keridhaan Allah SWT. (Kata Ayatullah Makarim Siroji)
Banyak yang menyebut orang yang sukses adalah orang yang mencapai tujuannya dengan sependek-pendeknya jalan dengan pengeluaran yang paling sedikit.
Namun kesuksesan dalam pandangan saya, adalah yang mencapai tujuannya yang paling tinggi dengan cara-cara yang paling mulia. Tujuan yang paling tinggi itu dalam pandangan masyarakat, multi tafsir, mengandung beragam pandangan. [ada yang menyebut tujuan paling tinggi itu menjadi paling kaya, paling popular, paling berpengaruh dan seterusnya-pent]
Seseorang yang merasa dan mengakui dirinya telah sukses, adalah tanda yang menunjukkan dia sesungguhnya bukan orang yang sukes. Orang yang sukses adalah yang begitu mencapai titik tertentu, ia akan merasa belum sukses, dan akan berupaya lebih keras lagi untuk mencapai titik selanjutnya yang lebih tinggi.
Apakah Islam melarang orang untuk menjadi yang paling kaya?
Jika ada yang berpandangan Islam melarang orang untuk kaya, maka itu adalah kesalahan besar. Harta dan kekayaan bukan saja bukan penghalang untuk mencapai maqam kedekatan dengan Tuhan, melainkan wasilah dan faktor pendukung. Imam Shadiq as berkata, “Dunia adalah wasilah yang baik bagi akhirat.” Riwayat yang lain juga sangat banyak, “Bukan bagian dari kami, yang karena alasan akhirat ia meninggalkan dunianya, dan juga bukan bagian dari kami yang karena alasan dunia dia meninggalkan agamanya.”
Kaum muslimin harus memiliki kemuliaan yang sangat tinggi. Jika hari ini yang memimpin dan yang berpengaruh adalah yang memiliki ekonomi yang maju, industri yang maju, budaya yang maju, maka umat Islam tidak boleh menjadi umat yang hina dan memandang remeh pada hal yang demikian. Bahkan sampai mengatakan kemajuan dan kecanggihan tekhnologi bertentangan dengan Islam dan yang mengejarnya bertentangan dengan Al-Qur’an dan ma’arif Islam.
Apakah anda memiliki impian, yang anda merasa telah gagal untuk mencapainya?
Jika seseorang tidak memiliki impian dan harapan, maka saat itu juga sebenarnya ia sudah mati. Harapanlah yang membuat kita semua bertahan hidup. Harapan dan impian saya adalah, dengan perkhidmatan yang saya lakukan, dan bekal ilmu sedikit yang saya punya, saya berharap mampu mencapai derajat maqam yang lebih tinggi. Kerena perkhidmatan harus terus berlangsung dan memiliki jangkauan yang sangat luas.
Yang dimaksud dengan khidmat adalah senantiasa melakukan hal yang dapat memberi manfaat pada orang banyak dan tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Dia pergunakan apapun yang dia punya dan bisa, baik itu harta, ilmu, buah pikiran, hasil seni, pemikiran politik, sosial dan sebagainya untuk bermanfaat positif kepada sebanyak-banyaknya orang.
Tips untuk meraih kesuksesan sejati
Ada tiga jalan untuk mencapai kesuksesan. Pertama, keteraturan dan kedisiplinan dalam pekerjaan. Waktu bersama dengan keluarga dan waktu untuk bekerja harus terbagi dengan baik dan disiplin menjalankannya. Kedua, kesungguhan dan kerja keras. Seseorang yang ingin mencapai kesuksesan namun tidak disertai usaha keras dan kesungguhan, maka ia tidak akan mencapainya, baik itu pekerjaan duniawi maupun untuk kepentingan ukhrawi. Sebagaimana misalnya, seorang astronot, pasti akan berlatih keras untuk bisa bisa berjalan diruang hampa udara, sehingga siap menghadapi hari berangkatnya ke luar angkasa. Ketiga, niat yang ikhlas. Barang siapa yang memiliki aqidah dan keimanan yang kuat kepada Allah SWT, maka ia persembahkan semua yang dikerjakannya untuk Allah SWT. Insya Allah ia akan mencapai kesuksesan yang sejati.
—Konveksi, Percetakan, Bordir Komputer–